Mengaqiqahi Anak yang Sudah Baligh, Bolehkah ? - Aqiqah Kendal Murah
Mengaqiqahi Anak yang Sudah Baligh
Aqiqah Kendal Murah - Anak adalah karunia Allah yang patut disyukuri, kehadirannya menambah hangat keluarga dan diharapkan menjadi generasi penerus garis keturunan keluarga tentunya. Sebagai ungkapan rasa syukur, Rasulullah memberikan contoh ibadah aqiqah (menyembelih kambing ).
ilustrasi bayi |
Para ulama menganjurkan agar aqiqah disembelih pada hari ketujuh pasca kelahiran. Dalil tentang masalah ini adalah hadis dari Samurah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, yang harus disembelih di hari ketujuh, dicukur dan diberi nama. (HR. Ahmad 20083, Abu Daud 2840, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dan jika tidak memungkinkan di hari ketujuh, maka aqiqah dilakukan pada hari ke-14. Jika tidak memungkinkan, aqiqah dilakukan di hari ke-21. Dan ini merupakan pendapat yang masyhur dalam madzhab Hambali dan salah satu pendapat dalam Malikiyah. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 30/278)
Lalu, bagaimana jika orang tua yang belum sempat memberikan aqiqah bagi anaknya ketika bayi (lebih dari 21 hari) bahkan sang anak sudah menginjak usia baligh. Apakah anak ini masih perlu aqiqahi ayahnya?
Menurut syafi’iyah, aqiqah masih menjadi tanggung jawab itu hingga si anak menginjak usia baligh.
Dalam ensiklopedi fiqh dinyatakan,
وقال المالكية: إن وقت العقيقة يفوت بفوات اليوم السابع. وقال الشافعية: إن وقت الإجزاء في حق الأب ونحوه ينتهي ببلوغ المولود
Menurut Malikiyah, waktu kesempatan aqiqah menjadi hilang jika sudah berlalu hari ketujuh kelahiran. Menurut Syafiiyah, bahwa waktu bolehnya bapak atau siapapun mengaqiqahi anak, berakhir sampai baligh. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 30/279)
Jika anak sudah baligh dan belum diaqiqahi maka tanggung jawab orang tua telah berakhir dan selanjutnya anak bisa meng-aqiqahi dirinya sendiri. Dalam Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
وقال الشافعي: إن أخرت إلى البلوغ، سقطت عمن كان يريد أن يعق عنه، لكن إن أراد هو أن يعق عن نفسه، فعل
Imam as-Syafii mengatakan, jika aqiqah tertunda sampai anak itu baligh, maka telah gugur tanggung jawab orang yang meng-aqiqahinya. Akan tetapi jika dia ingin mengaqiqahi diri sendiri, boleh dilakukan. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 16868)
Kesimpulan
dalam madzhab Syafiiyah bisa kita jadikan acuan, bahwa tanggung jawab
orang tua untuk memberi aqiqah anak, berakhir ketika sang anak sudah
baligh. Akan tetapi jika anak ingin mengaqiqahi diri sendiri, boleh
dilakukan. Allahu a’lam.(konsultasisyariah.com)
Alternatif Aqiqah Praktis
Hukum aqiqah adalah sunnah muakaddah, meski bukan ibadah fardhu tentu tidak boleh di remehkan begitu saja. Oleh karena itu, untuk kesempurnaaan ibadah, harus diserahkan kepada ahlinya. Boleh juga di amanahkan melalui jasa aqiqah siap saji yang amanah dan terjamin kesyar’iannya , mulai dari memilih hewannya, proses sembelih dan memasaknya.
Untuk
aqiqah siap saji yang sudah terpercaya di Indonesia tentu saja Aqiqah
Nurul Hayat. Sudah dikenal sebagai "pelopor aqiqah siap saji".
Berpengalaman lebih dari 15 tahun dengan puluhan ribu pelanggan. Tesebar
di 30 lebih cabang di Indonesia. Bersertifikat halal MUI. Mendapat
rekor MURI. Langganan Aqiqah para tokoh dan artis negeri ini. Kini, Aqiqah Nurul Hayat hadir lebih dekat menyapa dan melayani para warga di seluruh Indonesia


sate aqiqah Nurul Hayat Paket kotakan Aqiqah Nurul Hayat
Aqiqah Kendal Murah menyediakan paket Harga Kambing Aqiqah yang ramah di kantong. Pilihan menunya bisa disesuaikan dengan selera keluarga. Berbagai jenis olahan seperti Sate, Gule, Rendang, Krengsengan Daging, Tongseng, Nasi Kebuli, Rica, dan olahan lainnya turut menyempurnakan kekhidmatan acara Aqiqah Anda.
✔️ Bisa juga di order via market place shopee
Cek akun shopee Aqiqah Nurul Hayat ➡️ aqiqah_nurulhayat
Aqiqah adalah ibadah yang utama, jangan di tunda ya…
Jika ada yang praktis dan ekonomis, kenapa harus ribet. Yekaaan…
Komentar
Posting Komentar